![]() |
Mapolsek Cengkareng Jakarta Barat |
Jakarta, BP -- Benar bahwa korban pengeroyokan terhadap wartawan bernama Yohanes Riadi atau yang akrab disapa Yori telah berdamai dengan pihak pelaku, hal ini dilakukannya semata-mata karena kemanusiaan.
“Karena kemanusiaan, saya iba dengan pihak keluarga korban yang masih memiliki anak yang masih kecil-kecil,” kata Yohanes Riadi di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Ia menjelaskan jika upaya damai itu terjadi pada tanggal 4 Februari 2020 lalu di Mapolsek Cengkareng, Jakarta Barat.
“Awal bulan, sekitar tanggal 4 Februari lalu saya beritikad damai dengan pihak pelaku. Tentu dengan disaksikan oleh Kanit, Panit dan anggota Reskrim Polsek Cengkareng,” jelasnya.
Dalam kesepakatan damai tersebut dari pihak Polsek Cengkareng bertindak hanya sebagai saksi dan penengah jika benar bahwa kasus pengeroyokan itu dianggap sudah selesai dengan cara kekeluargaan.
“Pihak Polsek jadi saksi dan penengah, seperak pun saya tidak memberikan mahar kepada pihak-pihak yang menangani kasus saya tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Cengkareng Kompol H Khoiri menjelaskan jika pihak pelaku dan korban pengeroyokan telah berdamai dan dengan demikian laporan secara resmi dicabut.
“Sudah berdamai, itu atas permintaan korban. Jadi bukan karena desakan dari pihak manapun,” jelas Khoiri di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, korban Yohanes Riadi yang merupakan wartawan Tribrata News dikeroyok delapan pemuda di Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat pada Rabu (29/02/2020) lalu.(WL-IN)
Tidak ada komentar: