Jakarta, BP -- Para penguna jalan mengeluhkan adanya kemacetan yang kerap terjadi dijalan lingkar luar cengkareng timur, pasalnya akibat kemacetan tersebut dikarnakan banyaknya lapak-lapak pedagang kaki lima atau yang sering disebut pasar ‘Maling’, adapun barang dijual antara lain: mulai barang bekas, telpon selular dan sepeda bekas di area tersebut.
Menurut keterangan pengendara penguna jalan mengeluhkan hampir setiap hari jalan tersebut dari arah kamal menuju lampu merah cengkarang selalu mengalami kemacetan terutama di area sekitar SPBU Samping puri agung cengkarang.
“Saya sebagai penguna jalan dari arah kamal ke cengkareng sangat mengeluhkan kemacetan yang selalu terjadi di area SPBU samping puri agung cengkareng, dikarnakan adanya para penjual barang-barang bekas di pasar ‘maling’ yang mana berjualan sampai setiap hari”. Ujarnya.
Diduga adanya kemacetan di area tersebut sudah terkodinir yang dilakukan oleh Oknum-oknum dari mulai preman sampai oknum Satpol PP Kelurahan Cengkareng Timur Jakarta Barat, disinyalir adanya kutipan iuran dari pada pedagang.
RS selaku penjual barang bekas diarea pasar ‘maling’ mengatakan kepada awak media, “Saya (RS-red) berjualan disini merasa nyaman, karena ada penanggung jawabnya atau kordinatornya, karena saya berjualan disini bayar iuran kepada MN sebesar Rp 20.000/minggu yang mana beliau selaku kordinator di lapak ini” Ungkapnya.
Camat Cengkarang Jakarta Barat diminta tindak tegas Oknum Satpol PP dan preman yang mengkordinir lapak-lapak di area SPBU yang mengakibatkan kemacetan setiap hari dan merugikan penguna jalan. (red)
Sumber: www.indikasinews.com